Indeks Dolar AS (DXY) menguat di sesi Asia, Kamis (5/6), setelah tergelincir 0,43% pada penutupan perdagangan Rabu (4/5).
DXY cenderung sideways dalam 3 hari terakhir, dimana investor tampaknya lebih fokus pada data Jobs Data AS yang akan dirilis besok atau Jumat (6/6), untuk melihat sejauh mana outlook pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian global.
Hingga pukul 12:09 WIB, DXY yang mengukur kinerja USD terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, terpantau menguat 0,07% di kisaran level 98,89.

Sementara itu, presiden AS Donald Trump kembali menyerang Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS) dalam cuitan terbarunya di platform Truth Social pada Rabu (4/6).
Trump mendesak Ketua The Fed Jerome Powell untuk segera memangkas suku bunga, menyusul rilis laporan ADP Research Institute.
Laporan itu menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja sektor swasta AS hanya bertambah 37K pada Mei, jauh di bawah ekspektasi ekonom Reuters yang memproyeksikan kenaikan 110K.
Pelemahan data ADP ini menjadi indikator awal menjelang rilis laporan ketenagakerjaan resmi versi Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) pada Jumat (6/6) mendatang, laporan yang biasa dijadikan acuan utama kebijakan moneter The Fed.
Trump telah berulang kali mengkritik Powell dalam beberapa bulan terakhir, bahkan dengan nada yang kerap bersifat personal. Ini memicu kekhawatiran pasar terkait independensi bank sentral AS.

Leave a Reply