Analis HSBC (Hongkong and Shanghai Banking Corporation) mengatakan bahwa pemodelan multivers USD/JPY berada dalam kisaran 146-152.
Peluang untuk mengejar 152 masih terbuka. Namun, HSBC juga mengingatkan bahwa perubahan kebijakan politik, makro ekonomi dan kebijakan moneter, dapat memicu reversal (USD/JPY turun karena JPY terapresiasi atau menguat).
Beberapa faktor yang berpengaruh di antaranya adalah kesepakatan perdagangan AS-Jepang, pelonggaran kebijakan The Fed yang diperbarui, atau intervensi langsung ke pasar mata uang oleh Jepang.
Poin-poin penting:
- Berdasarkan data per 8 Juli, model multiverse HSBC menunjukkan bahwa rentang nilai wajar USD/JPY saat ini berada di kisaran 146–152, dimana pergerakan harga dalam beberapa bulan terakhir mencerminkan ketidakpastian yang luas.
- Kesepakatan perdagangan AS-Jepang dengan tarif yang lebih rendah dari perkiraan, dapat meredakan kekhawatiran fiskal dan menghidupkan kembali ekspektasi kenaikan suku bunga BoJ (Bank of Japan/bank sentral Jepang).
- Anggota BoJ yang masih aktif melakukan lindung nilai (hedged), meningkatkan potensi apresiasi terhadap JPY jika sentimen berubah.
- Risiko Penurunan USD/JPY: Pemotongan suku bunga The Fed (HSBC masih memperkirakan akan terjadi pada bulan September), peristiwa penghindaran risiko global atau perlambatan ekonomi AS dan keraguan baru tentang independensi The Fed di tengah gejolak politik AS.
- Intervensi valuta asing oleh Kementerian Keuangan Jepang: HSBC mencatat kemungkinan “batas atas aman” di level 155–160, berdasarkan intervensi sebelumnya dan sinyal hawkish BoJ yang membatasi kenaikan USD/JPY. Ambang batas intervensi ini mungkin telah bergeser lebih rendah karena pengawasan AS atas dugaan manipulasi mata uang.
Kesimpulan:
Meskipun analis HSBC menilai USD/JPY sedang berada pada valuasi yang wajar di antara 146–152, pasangan mata uang ini rentan terhadap pembalikan dari beberapa sudut, terutama diplomasi perdagangan, kebijakan The Fed, dan potensi intervensi Kementerian Keuangan Jepang. Kenaikan lebih lanjut tentu saja masih mungkin terjadi, tetapi bukan tanpa adanya kendala kebijakan dan valuasi yang juga semakin besar.


Leave a Reply