Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbeda arah di awal pekan, Senin (8/9).
Rupiah menguat sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia.
Sedangkan, IHSG anjlok setelah pasar merespon negatif reshuffle kabinet, terutama karena digantinya Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang selama ini dianggap menjadi kunci stabilitas fiskal.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terapresiasi 0,74% ke posisi Rp 16.310 per dolar AS.
Hingga pukul 15.00 WIB, sebagian besar mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand tercatat naik 0,77%. Disusul, dolar Taiwan 0,39% , peso Filipina 0,38% dan ringgit Malaysia 0,27%.
IHSG merosot tajam, seiring aksi jual investor asing yang membukukan net sell senilai sekitar Rp 526 miliar di seluruh pasar.
IHSG ditutup turun 1,28% atau 100,499 poin ke level 7.766.849 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Volume transaksi di BEI hari ini mencapai 36,6 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 20,2 triliun. Sebanyak 451 saham melemah, 232 menguat, dan 121 saham stagnan.
Top gainers LQ45:
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) 6,49%
- PT United Tractors Tbk (UNTR) 4,34%
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 1,35%
Top losers LQ45:
- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) -9,77%
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) -7,83%
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) -5,15%
Leave a Reply