Indeks Dolar AS (DXY) bergerak cukup stabil di sesi Eropa hari ini, Selasa (9/9), setelah kemarin merosot ke level terendah 7 pekan.
Dolar AS berada di bawah tekanan, di tengah kekhawatiran atas pelemahan pasar tenaga kerja yang memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS).
Hingga pukul 14:54 WIB, DXY yang mengukur kinerja USD terhadap 6 mata uang utama lainnya (EUR, GBP, JPY, CAD, SEK, CHF), terpantau naik tipis 0,01% di kisaran level 97,45.

Secara teknikal, bias Daily bertendensi bearish. Risikonya akan semakin besar apabila DXY tak mampu mempertahankan posisi di atas 97,10 (Low 24 Juli).
Alex Hill, Managing Director Electus Finansial di Auckland, mengatakan: “Angka ketenagakerjaan terus memburuk dalam laju yang cukup cepat,”
“Hal itu tercermin dalam pelemahan dolar AS yang masih bertahap, namun kami memperkirakan akan semakin cepat.” ujarnya menambahkan, seperti dikutip Reuters.
Sementara itu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa penasihat pemerintahan Trump tengah menyiapkan laporan mengenai kelemahan metodologi Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS/Bureau of Labor Statistics).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memecat Komisaris BLS Erika McEntarfer dengan tuduhan tanpa bukti, bahwa data ketenagakerjaan telah dipalsukan.
Leave a Reply