Alasan Fundamental ANZ Naikkan Perkiraan Target Emas dan Perak Spot

Analis ANZ (Australia and New Zealand Banking Group Limited) menaikkan perkiraan harga emas secara signifikan. Mereka berpendapat bahwa kenaikan harga emas yang sekarang sudah di atas USD 4.200 per ons dengan kenaikan tahunan 60%, didorong oleh faktor-faktor jangka panjang, bukan oleh spekulasi yang berlebihan.

ANZ memperkirakan harga emas akan tetap kuat hingga pertengahan 2026, didukung oleh pembelian emas oleh bank-bank sentral, pengurangan ketergantungan pada dolar AS, dan kekhawatiran terhadap kebijakan fiskal dan moneter AS.

Poin-Poin Utama
Suku Bunga & Kebijakan:
  • ANZ memprediksi akan ada empat kali penurunan suku bunga The Fed masing-masing 25 basis poin hingga Maret 2026, sehingga suku bunga akhir menjadi 3,25%.
  • Tren penurunan suku bunga dan pelemahan dolar AS diperkirakan akan terus menjadi faktor positif bagi emas, yang tidak memberikan imbal hasil.
  • Situasi ini berbeda dengan tahun 1980-an, ketika harga emas naik karena suku bunga dan nilai dolar AS juga sedang naik tajam.
Faktor Jangka Panjang (Struktural):
  • Kekhawatiran terus-menerus soal independensi The Fed, ketidakpastian politik, ketegangan tarif dagang, dan utang AS yang terus membengkak mendorong investor memindahkan dana ke emas sebagai aset aman.
  • Permintaan emas dari bank sentral meningkat tajam, dengan pembelian mencapai 682 ton sejak awal tahun, menunjukkan upaya diversifikasi dari dolar AS dan kekhawatiran geopolitik.
  • Arus investasi jangka panjang dan permintaan dari investor ritel ikut memperkuat dukungan terhadap harga emas.
Revisi Perkiraan Harga:
  • Emas: Diperkirakan mencapai USD 4.400 per ons pada akhir 2025, dan puncaknya sekitar USD 4.600 per ons pada Juni 2026, lalu menurun saat siklus pemotongan suku bunga The Fed berakhir.
  • Perak: Diperkirakan mencapai puncak USD 57,5 per ons pada Juni 2026, didukung oleh pasar fisik yang ketat dan tingkat sewa (lease rate) sekitar 35%.
Risiko:
  • Risiko kenaikan harga emas: Jika kondisi keuangan AS makin buruk atau konflik geopolitik meningkat.
  • Risiko penurunan harga emas: Jika The Fed bersikap lebih agresif (menaikkan suku bunga) atau jika ekonomi AS tumbuh lebih kuat dari perkiraan, sehingga permintaan logam mulia menurun.
Kesimpulan

ANZ melihat bahwa kenaikan harga emas dan perak saat ini didasarkan pada faktor jangka panjang dan kemungkinan akan bertahan hingga pertengahan 2026.

Meskipun mungkin ada gejolak harga dalam jangka pendek, kombinasi dari penurunan suku bunga riil, permintaan yang beragam, dan ketidakpastian kebijakan global akan mendukung harga emas dan perak tetap kuat.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *