Investor Emas Mewaspadai Data Inflasi AS, Rentan Bearish Jika di Bawah Level US$ 2.000

Emas tergelincir pekan lalu karena terbebani oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS dan indeks dolar. Sementara, investor menantikan data inflasi AS yang akan dirilis Selasa (13/2/2024) untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut terkait kebijakan suku bunga Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed).

Everett Millman, chief market analyst Gainesville Coins, mengatakan kepada Reuters: “The Fed sepertinya akan mempertahankan suku bunga acuan di level tinggi untuk waktu yang lama. Langkah ini sepertinya akan diikuti oleh bank sentral lain,”

“Saya perkirakan ada yang terjadi saat ini akan membuat harga emas bergerak dalam tren pelemahan (menuju level psikologis US$ 2.000). Titik support (krusial) ada di kisaran US$ 1.960. Tetapi saya pikir harga emas tidak akan turun menembus level tersebut,” tambahnya.

Beberapa pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, mengatakan pekan lalu bahwa mereka ingin melihat lebih banyak bukti bahwa inflasi akan terus menurun sebelum menurunkan suku bunga.

Data inflasi ini akan menjadi pegangan investor emas untuk memperkirakan arah kebijakan moneter The Fed. Pasalnya, inflasi merupakan salah satu indikator yang menjadi penentu kebijakan The Fed.


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *