Berikut di bawah ini adalah sejumlah poin penting dari notulen rapat/pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) yang diumumkan Kamis (25/5) dini hari pukul 01:00 WIB:
- Partisipan (peserta rapat/pertemuan) sebagian besar sepakat bahwa sejauh mana kenaikan suku bunga lebih lanjut adalah hal yang masih kurang pasti
- Mayoritas peserta berfokus pada kebutuhan untuk mempertahankan opsionalitas
- Beberapa partisipan mengatakan bahwa jika ekonomi berkembang (sesuai pandangan mereka), kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin tidak lagi dibutuhkan
- Beberapa lainnya mengatakan, kenaikan tambahan kemungkinan masih akan diperlukan
- Beberapa peserta menekankan, sangat penting bagi bank sentral untuk tidak memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga di akhir tahun ini atau mengesampingkan kenaikan lebih lanjut
- Sebagian besar setuju bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan menurun lebih lambat dari yang mereka harapkan
- Memperkirakan resesi terjadi di akhir tahun ini yang diikuti oleh pemulihan yang berjalan lambat (tahun depan)
Hingga akhir perdagangan sesi New York, Indeks Dolar AS ditutup menguat 0.36% ke level 103.89.
Sejumlah analis Barat mengatakan, notulen FOMC tidak terlalu hawkish, mengingat situasi saat ini dimana investor masih diluputi kekhawatiran pasca kolaps-nya Silicon Valley Bank dan Signature Bank di AS. Suku bunga yang tinggi dituding menjadi penyebab dari bangkrutnya bank-bank itu, di tengah rumor bahwa beberapa bank AS lainnya juga sedang terancam ambruk.
Sementara itu, pasar mengalihkan fokus pada data GDP (Gross Domestic Product) kuartal pertama 2023 dan Jobless (Unemployment Claims) AS yang akan dirilis hari ini, Kamis (25/5) pukul 19:30 WIB.
Ekonom memperkirakan, GDP akan tumbuh 1.1%, sama seperti sebelumnya. Sedangkan, klaim pengangguran mingguan diperkirakan sedikit lebih banyak jika dibandingkan dengan data yang dirilis pekan sebelumnya.
Leave a Reply