Seperti diketahui, pasangan mata uang USD/JPY telah mencetak level tertinggi baru 2024 di 161.95 dan kemudian terkoreksi turun dari harga tersebut.
Analis MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group) menyampaikan empat (4) faktor fundamental menyusul pergerakan korektif tersebut.
Pertama, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed (Federal Reserve/bank sentral AS):
Pelaku pasar optimis bahwa bank sentral AS sudah semakin dekat untuk memangkas suku bunga, karena bukti kuat dari melambatnya inflasi di AS.
Kedua, intervensi otoritas Jepang:
Jepang dilaporkan telah melakukan intervensi untuk menopang yen, dengan perkiraan yang menunjukkan pembelian sekitar JPY 5,6 triliun menyusul data CPI AS yang melemah. Ini menunjukkan pendekatan proaktif otoritas keuangan Jepang yang secara efektif memanfaatkan melambatnya inflasi di AS.
Ketiga, ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of Japan (bank sentral Jepang/BoJ):
Analis MUFG meyakini bahwa pasar saat ini masih cenderung meremehkan kenaikan suku bunga bank sentral Jepang, di tengah potensi kenaikan imbal hasil jangka pendek dan komentar para pejabat bank sentral Jepang yang mencemaskan pelemahan yen.
Keempat, perkembangan pilpres AS:
Donald Trump semakin diunggulkan untuk menjadi presiden, setelah insiden penembakan beberapa waktu lalu.
Pasar mencermati komentar Trump sebelum insiden tersebut, terkait dengan keinginannya untuk melemahkan dolar AS dan potensi intervensi bersama antara Jepang dan AS. Ini jelas akan mempengaruhi atau melemahkan USD/JPY.
Leave a Reply