BofA: Ada Tiga Alasan Mengapa USD Akan Berlanjut Melemah Setelah Selloff Agustus

Analis BofA (Bank of America Corp.), mengatakan bahwa ada 3 alasan yang masih akan membebani USD lebih lanjut setelah aksi jual (selloff) di bulan Agustus lalu.

Pola Historis:
Setelah terjadi breakout bearish serupa di masa lalu, indeks dolar AS (DXY) biasanya melanjutkan penurunannya, dengan rata-rata penurunan tambahan sebesar 4%. Tren ini mengindikasikan kelemahan lebih lanjut pada USD, terutama terhadap EUR dan GBP.

Kekhawatiran Valuasi:
Meskipun terjadi penurunan pada bulan Agustus, indeks perdagangan nominal dan riil USD yang luas masih berada pada level Q4 2022 (kwartal 4-2022), menunjukkan bahwa valuasi USD mungkin masih dinilai terlalu tinggi. Penjualan besar-besaran USD baru-baru ini terutama terjadi terhadap mata uang Eropa, yang menyebabkan perbedaan antara DXY dan indeks lainnya.

Penurunan Imbal Hasil Obligasi:
Imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun biasanya turun setelah pemotongan suku bunga pertama oleh The Fed. Tren ini, bersama dengan pelonggaran kondisi keuangan global, dapat berkontribusi pada kelemahan lebih lanjut pada USD. Bank sentral lainnya, yang telah lebih dulu memotong suku bunga, mungkin sekarang mendapat manfaat dari tindakan The Fed, yang secara tidak langsung mendukung ekonomi mereka dan memberikan tekanan tambahan pada USD.

Dari ketiga alasan tersebut, analis BofA memperkirakan penurunan lebih lanjut USD setelah aksi jual dengan volume yang besar baru-baru ini. Divergensi yang terus berlanjut terhadap indeks lainnya turut mendukung argumen untuk pelemahan yang berkelanjutan.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *