Analis Morgan Stanley (MS) memperkirakan bahwa emas spot akan berkonsolidasi tak jauh dari kisaran 2.700 sampai dengan Q1 (kwartal I) 2025.
Berikut di bawah ini adalah alasan-alasannya:
- Reli terkini dan Pemicunya:
Harga emas mencapai puncaknya pada $2.784/oz di bulan Oktober, didorong oleh permintaan fisik yang kuat dan ekspektasi siklus pemotongan suku bunga. Namun, pembelian emas fisik dari sejumlah bank sentral menunjukkan tanda-tanda melemahnya permintaan pada Q3 2024. - Tren Permintaan dan Positioning:
World Gold Council melaporkan bahwa ada penurunan permintaan secara tahunan (year-over-year/YoY). Pada kategori bank sentral turun 49%, batangan serta koin turun 9%, dan perhiasan turun 7%. Sementara, pasokan tambang dan daur ulang merespons harga yang lebih tinggi, di tengah posisi spekulatif jangka panjang yang mulai berkurang. - Arus dan Volatilitas ETF:
Arus ETF global berubah positif pada bulan Mei yang lalu. Ini dapat tetap mendukung jika suku bunga The Fed dan imbal hasil (yield) obligasi AS terus bergerak turun. Volatilitas diperkirakan akan terus berlanjut, didorong oleh ketidakpastian pasca pemilu AS dan perkembangan kebijakan moneter bank sentral Tiongkok.
Dari beberapa hal tersebut di atas, analis MS memperkirakan, kenaikan harga emas yang kuat pada tahun 2024 kemungkinan telah mencapai puncaknya, dengan harga yang akan cenderung stabil pada kisaran $2.700/oz pada Q1 2025.
Sementara, meski permintaan fisik menurun, penurunan suku bunga dan volatilitas makro dapat mendorong harga emas ke level yang tinggi, meskipun dengan ruang yang lebih kecil untuk kenaikan signifikan lebih lanjut sampai dengan Q1 2025.
Leave a Reply