Krisis Politik di Perancis Meningkat, Euro Merosot Tajam pada Perdagangan Senin (2/12)

Mengawali bulan Desember, euro merosot tajam 0.73% terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin atau Senin (2/12), terbebani oleh krisis politik di Perancis yang eskalasinya makin meningkat.

Investor mengkhawatirkan kemungkinan bubarnya pemerintahan di Prancis, yang akan menghambat rencana untuk mengekang defisit anggaran.

Pimpinan partai Barisan Nasional (National Rally/RN) Prancis yang berhaluan ekstrem kanan, Jordan Bardella, mengatakan pada Minggu (1/12) tentang kemungkinan akan mendukung mosi tidak percaya dalam beberapa hari mendatang, kecuali ada “keajaiban di menit-menit terakhir”.

Sementara itu, anggota parlemen terkemuka dari Partai Republik, Marine Le Pen, telah memberikan waktu kepada Perdana Menteri Michel Barnier hingga Senin, untuk memenuhi tuntutan anggaran partainya.

Analis Ballinger Group, Kyle Chapman, mengatakan: “Sentimen politik yang merosot di Prancis dan data aktivitas bisnis yang menggembirakan di AS, telah membuat euro mengalami awal yang buruk di bulan Desember,”

“Seperti yang diharapkan, pemerintah interim saat ini menghadapi mosi tidak percaya yang kemungkinan besar akan kalah. Dengan pemilihan umum baru yang tidak akan berlangsung hingga musim panas, tidak ada jalan yang jelas untuk mengurangi defisit anggaran dalam waktu dekat.”

Euro berlanjut melemah di sesi Asia pada Selasa (3/12). Hingga pukul 11:24 WIB, EUR/USD tercatat berada di kisaran 1.0486, turun 0,11% dari harga penutupan Senin (2/12).


Posted

in

by

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *