Rupiah Tumbang 0,86% ke Posisi Rp 16.595,5 per Dolar AS di Akhir Pekan, Terburuk Sejak Juni 1998

Berlanjut melemah di akhir pekan, Jumat (28/2), rupiah tumbang ke level terburuk sejak Juni 1998.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup merosot 141,50 poin atau 0,86% ke posisi Rp 16.595,5 per dolar AS.

Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah di hadapan dolar AS. Won Korea Selatan tercatat anjlok 0,98%. Berikutnya, yen Jepang (-0,42%), ringgit Malaysia (-0,37%), baht Thailand (-0,27%), dan dolar Taiwan (-0,25%).

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lengser tajam, seiring aksi jual investor asing yang membukukan net sell senilai sekitar Rp 2,9 triliun di seluruh pasar (reguler, tunai dan pasar negosiasi).

IHSG turun 214,85 poin atau 3,31% ke level 6.270,59 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Total volume perdagangan saham di BEI hari ini mencapai 21,04 miliar saham dengan total nilai Rp 19,77 triliun. Sebanyak 555 saham melemah. Hanya 91 saham yang menguat. Sedangkan, sisanya 146 saham jalan di tempat.

Top gainers LQ45:

  1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 0,48%
  2. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 0,46%
  3. PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) 0,00%

Top losers LQ45:

  1. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) -15,70%
  2. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) -15,42%
  3. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) -10,04%

Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *