Setelah dibuka dengan gap yang lebih tinggi di awal sesi, Indeks Dolar AS (DXY) berbalik melemah di sesi New York, Kamis (29/5).
Adapun, data AS yang dirilis hari ini, menunjukkan bahwa GDP kuartal pertama (preliminari) tumbuh di angka -0,2%, lebih baik dari ekspektasi -0,3%. Namun, jauh lebih rendah dari data kuartal empat 2024 yang ada di angka 2,4%.
Sementara itu, investor mengalihkan fokus pada data inflasi (PCE Price Index) AS yang akan dirilis besok atau Jumat (30/5).
Hingga pukul 20:19 WIB, DXY yang mewakili kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya, terpantau melemah 0,38% di kisaran level 99,50.

Secara teknikal pada chart Daily, pergerakan DXY di bawah level psikologis 100,00 kembali menempatkan USD pada posisi yang rentan bearish terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, terutama EUR, GBP dan JPY.
Sebelumnya, di sesi Asia tadi pagi, DXY dibuka dengan gap yang lebih tinggi, di atas level 100,00. Ini karena USD sempat ditopang oleh notulen FOMC yang diumumkan dini hari tadi (WIB).
Tapi tampaknya ini justru dijadikan alasan bagi investor untuk kembali melepas USD, sehingga DXY kembali lengser di bawah level 100,00.
Leave a Reply