Indeks Dolar AS (DXY) dibuka dengan gap yang lebih rendah di sesi Asia, Selasa (8/7), jika dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan Senin.
Sementara itu, perang tarif kembali membayangi dan menjadi perhatian pelaku pasar. Presiden AS Donald Trump dikabarkan mulai mengirimkan surat kepada mitra dagangnya dari negara pemasok utama seperti Jepang dan Korea Selatan hingga negara-negara berkembang.
Tarif impor AS yang lebih tinggi akan berlaku mulai 1 Agustus 2025, menandai babak baru dari perang dagang global yang ia luncurkan sejak awal tahun.
Sampai dengan jam 11:35 WIB, DXY yang mengukur kinerja USD terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, tercatat melemah 0,32% di kisaran level 97,29.

DXY sempat naik menembus 97,60 (Low 12 Juni) pada perdagangan kemarin. Namun, kehilangan tenaga untuk menutup posisi di atas 97,60 dan kemudian malah dibuka dengan gap yang lebih rendah pada hari ini.
Level 97,60 jadi fokus pada sisi upside, dimana DXY berpeluang memperpanjang fase konsolidasi atau koreksi (ke atas) dalam jangka pendek, apabila mampu menutup candle Daily di atas level itu.
Sebaliknya, rejection dari area 97,60 bisa menjadi indikasi awal bahwa USD dapat berisiko kembali tertekan di hadapan mata uang utama lainnya. Apalagi jika DXY berlanjut turun menembus 96,78 (July Opening Price) yang bisa memicu bearish continuation untuk mengancam area 96,00/95,50.
Leave a Reply