Analis MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group) mengatakan bahwa mereka memperkirakan European Central Bank (ECB) akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga pada rapat bulan Juli pekan ini, sambil menekankan risiko disinflasi akibat apresiasi euro yang tajam belakangan ini.
Meskipun para pejabat ECB kemungkinan akan mengungkapkan kekhawatiran tentang laju penguatan mata uang euro, hal ini diperkirakan tidak akan langsung mengakibatkan perubahan kebijakan.
Poin-poin penting:
- Indeks euro telah melonjak sekitar 7% sejak Maret 2025. Ini adalah lonjakan yang jarang terjadi dalam sejarah.
- Para pejabat ECB memandang euro yang kuat sebagai risiko dari penurunan ekspor dan inflasi.
- Para pejabat ECB melihat level EUR/USD di dekat 1,17–1,20 sebagai area yang masih dapat dikelola, tetapi memperingatkan bahwa apresiasi yang lebih cepat akan dapat menimbulkan masalah.
- Presiden ECB, Christine Lagarde, pada bulan Juni mengaitkan sebagian penguatan euro dengan arus masuk modal yang didorong oleh kepercayaan terhadap ekonomi zona euro, bukan karena pelemahan USD.
- Pernyataan ECB pekan ini dapat meredam momentum euro tetapi kemungkinan besar tidak akan menghentikan reli.
- Harga pasar saat ini masih mencerminkan skeptisisme terhadap pelonggaran lebih lanjut oleh ECB: hanya 12 basis poins (bps) pemangkasan suku bunga yang diperkirakan untuk bulan September, dan 26 bps hingga akhir tahun.
- Ancaman tarif Trump terhadap barang-barang dari Uni Eropa belum memicu penyesuaian yang dovish.
Kesimpulan:
ECB diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga minggu ini. Penguatan euro belakangan ini, dan dampaknya terhadap ekspor dan inflasi, kemungkinan akan menjadi sorotan utama dalam rapat/pertemuan ECB.
Kekhawatiran yang meningkat dari para pejabat ECB kemungkinan dapat membatasi penguatan EUR lebih lanjut, tetapi tindakan kebijakan tetap tidak mungkin dilakukan kecuali jika terjadi penurunan inflasi atau kondisi perdagangan yang lebih tajam.


Leave a Reply