Indeks Dolar AS (DXY) bergerak stabil di sesi Asia hari ini, Rabu (23/7), setelah melemah 2 hari berturut-turut.
Sementara itu, Presiden Trump dalam konferensi pers Selasa (22/7) mengatakan bahwa Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell adalah orang “bodoh” yang mempertahankan suku bunga terlalu tinggi, dan Powell akan lengser dalam delapan bulan ke depan.
Hingga pukul 09:48 WIB, DXY yang mengukur kinerja USD terhadap sejumlah mata uang utama lainnya (EUR, GBP, JPY, CAD, SEK, CHF), terpantau naik tipis 0,08% di kisaran level 97,47.

Secara kesuruhan pada time frame Daily, kurva MA-50 sejauh ini mampu membatasi upside.
DXY tampaknya, setidaknya untuk sementara ini, kehilangan peluang untuk mengubah bias Daily, setelah turun menembus 97,60 (Low 12 Juni).
“Saya pikir dia telah melakukan pekerjaan yang buruk, tetapi dia akan segera lengser. Dalam delapan bulan, dia akan lengser,” ujar Trump di Gedung Putih kemarin.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada hari yang sama mengulangi seruannya untuk melakukan investigasi internal yang besar atas operasi kebijakan non-moneter The Fed.
Namun, para ekonom memperingatkan bahwa upaya untuk mendorong The Fed melonggarkan kebijakan moneter atau memangkas suku bunga justru dapat berdampak sebaliknya.
Beberapa analis Barat melihat bukti di pasar keuangan bahwa serangan terus-menerus pemerintahan Trump terhadap Powell akan mengikis kepercayaan investor global terhadap kemampuan The Fed untuk mencapai tujuan gandanya, yaitu stabilitas harga dan lapangan kerja yang maksimum.

Leave a Reply