Analis MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group) mengatakan bahwa dolar AS semakin tertekan setelah rilis data CPI bulan Juli, yang sejalan dengan ekspektasi. Data itu meredakan kekhawatiran akan tekanan inflasi yang didorong oleh kebijakan tarif Trump.
Dengan data CPI AS tersebut, pasar kini hampir sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga The Fed pada bulan September tahun ini.
MUFG menggarisbawahi hal-hal sebagai berikut:
CPI Sesuai Ekspektasi:
CPI periode Juli naik 0,2% mom dan Core CPI naik 0,3% mom, sesuai dengan perkiraan konsensus. Tidak adanya kejutan pada data inflasi ini telah meyakinkan pasar bahwa tarif Trump belum memicu tekanan inflasi yang lebih luas.
Pergeseran Fokus The Fed:
Dengan meredanya kekhawatiran naiknya inflasi, fokus The Fed berlaih ke pasar tenaga kerja yang melemah. Ini meningkatkan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan FOMC di bulan September.
Penetapan Harga Pasar Suku Bunga:
US rates market atau pasar suku bunga AS sekarang hampir sepenuhnya memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) pada bulan September, dengan sekitar 60 bps dari total pelonggaran diperkirakan pada akhir tahun.
Pelemahan Dolar Berlanjut:
DXY kembali melemah setelah rilis data CPI AS, karena ekspektasi penurunan suku bunga dan inflasi yang lebih rendah memperkuat momentum penurunan USD.
Kesimpulan:
Analis MUFG menilai bahwa CPI bulan Juli memperkuat argumen untuk pelonggaran kebijakan The Fed, dimana pasar kini bersiap mengantisipasi pemangkasan suku bunga di bulan September. Dengan selisih suku bunga yang kemungkinan akan bergerak melawan USD, MUFG melihat bias tetap mengarah pada pelemahan dolar lebih lanjut dalam jangka pendek hingga menengah.
Leave a Reply