Analis Goldman Sachs (GS), Bank of America (BofA0 dan MUFG (Mitsubishi UFJ Financial Group) punya pandangan dan alasan yang berbeda terkait dengan proyeksi mereka terhadap pasangan mata uang USD/JPY.
Goldman Sachs (Bearish, Sell USD/JPY)
Catatan:
GS agak kecewa dengan konsolidasi pergerakan harga sejak April, tapi tetap menyarankan posisi jual.
Alasan utama:
- Pemangkasan suku bunga oleh The Fed bisa melemahkan Dolar AS secara umum.
- Biaya lindung nilai (hedging) yang menurun membuat Yen Jepang (JPY) jadi lebih menarik.
- Risiko resesi di AS yang tinggi membuat Yen lebih menarik sebagai aset aman.
Target: 142 pada akhir tahun 2025 (Stop Loss di atas 152).
Bias: Yakin dengan posisi jual meski konsolidasi harga tidak menentu.
Bank of America (Bullish, Buy USD/JPY)
Catatan:
Pemangkasan suku bunga oleh The Fed tidak selalu berarti USD/JPY akan turun.
Alasan utama:
- Pelonggaran dari The Fed bisa dianggap langkah pencegahan, bukan karena ekonomi memburuk.
- Banyak yang salah paham: data ekonomi AS yang kuat justru mendukung penguatan Dolar.
- Ketahanan ekonomi AS lebih penting daripada kebijakan Fed itu sendiri.
Target: 155 pada akhir tahun 2025.
Nada: Tetap optimis dan yakin pasar salah menafsirkan arah kebijakan.
MUFG (Bearish, Sell USD/JPY)
Catatan:
MUFG yakin Bank of Japan akan menaikkan suku bunga di kuartal 4, kemungkinan besar Oktober.
Alasan utama:
- Situasi politik dalam negeri makin stabil, risiko inflasi masih ada.
- Jika Fed melonggarkan dan BoJ menaikkan suku bunga, akan ada perbedaan kebijakan yang besar.
- Yen yang saat ini dinilai terlalu murah berpotensi naik.
Target harga: 143,50 (posisi jual USD/JPY masih aktif).
Bias: Percaya diri setelah lelang obligasi pemerintah Jepang yang lemah mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga.
Leave a Reply