Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbeda arah di awal pekan. Rupiah lesu di tengah menguatnya mayoritas mata uang Asia.
Sementara, IHSG naik cukup tajam didukung stimulus pemerintah RI yang menyuntikkan dana Rp 200 triliun ke perbankan pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 0,25% ke posisi Rp 16.416 per dolar AS.
Hingga pukul 15.00 WIB, rupiah melemah bersama Baht Thailand yang tertekan 0,58%. Berikutnya, peso Filipina (-0,13%) dan dolar Taiwan (-0,03%).
IHSG parkir di zona hijau, seiring aksi beli investor asing yang membukukan net buy senilai sekitar Rp 1 triliun di seluruh pasar (reguler, negosiasi dan pasar tunai).
IHSG menguat 83,05 poin atau 1,06% ke level 7.937,11 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume perdagangan saham di BEI hari ini mencapai 37,05 miliar dengan nilai transaksi Rp 16,98 triliun. Sebanyak 470 saham menguat, 209 melemah dan 126 saham stagnan.
Top gainers LQ45:
1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) 7,25%
2. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) 5,19%
3. PT Tekom Indonesia Tbk (TLKM) 5,16%
Top losers LQ45:
1. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) -2,89%
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) -2,43%
3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) -2,07%
Leave a Reply