Analis Danske Bank mencatat bahwa meskipun Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga acuan di level 4,00% dengan hasil voting 7-2, maka panduan kebijakan masih membuka peluang pemotongan suku bunga dalam waktu dekat, terutama jika data inflasi bulan September menunjukkan penurunan.
Keputusan terkait pengetatan kuantitatif (quantitative tightening/QT) juga menjadi sorotan karena tantangan fiskal yang sedang dihadapi Inggris.
Poin-Poin Utama:
- Suku Bunga Ditahan, Tapi Ada Suara untuk Pemotongan: Dua anggota Komite Kebijakan Moneter (Taylor dan Dhingra) memilih untuk memangkas suku bunga, sesuai dengan sikap mereka yang cenderung longgar. Mayoritas lainnya memilih untuk tidak mengubah suku bunga.
- Panduan Tetap Sama: BoE tetap menyampaikan bahwa pendekatan pelonggaran harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Jika kalimat ini dihapus, ekspektasi pemotongan suku bunga dalam waktu dekat bisa jadi berkurang.
- Keputusan QT: BoE menetapkan target pengurangan neraca sebesar £70 miliar per tahun. Mayoritas anggota mendukung kebijakan ini. Satu anggota ingin penjualan dilakukan lebih cepat, sementara yang lain mengusulkan lebih lambat. Ini menunjukkan kehati-hatian terkait stabilitas pasar obligasi dan risiko fiskal.
- Proyeksi Danske: Pemotongan suku bunga berikutnya diperkirakan akan terjadi pada November, lalu dilanjutkan lagi pada Februari 2026. Hal ini akan menurunkan suku bunga acuan menjadi 3,50%. Namun, pemotongan di bulan November akan sangat bergantung pada apakah inflasi di bulan September benar-benar melambat.
Kesimpulan:
Danske Bank menekankan bahwa keputusan BoE pada Kamis 18 September adalah sesuai dengan perkiraan. Tapi peluang untuk pemotongan suku bunga tetap terbuka.
November menjadi skenario utama untuk pemotongan berikutnya, namun realisasinya tergantung pada data inflasi mendatang. Jika inflasi tidak turun, nilai tukar GBP bisa menghadapi tekanan atau melemah.
Leave a Reply