Analis Bank of America (BofA) mengatakan bahwa pergerakan dolar AS sedang memasuki rapat FOMC dalam kondisi lebih lemah setelah menghapus kenaikan pasca-October. Pasar kini sepenuhnya memperkirakan pemotongan suku bunga 25 basis poin.
BofA memperkirakan dampak bagi USD akan kecil hingga sedikit positif, dengan asumsi bahwa pemotongan suku bunga bersifat hawkish.
BofA mencatat bahwa perkiraan pasar untuk pemotongan Desember berubah sangat cepat dalam beberapa minggu terakhir – dari sekitar 70% setelah data Oktober, turun ke sekitar 30% setelah komentar hawkish dari The Fed pada pertengahan November, lalu naik ke sekitar 95% setelah pernyataan Williams – dan USD mengikuti volatilitas itu, kini kembali ke level sebelum “hawkish cut” bulan Oktober.
BofA berpendapat, satu lagi pemotongan yang bersifat hawkish kemungkinan terjadi karena adanya perbedaan pandangan di antara anggota FOMC. Namun, reaksi pasar terhadap pemotongan hawkish yang terjadi secara berurutan mungkin akan semakin kecil karena pasar bisa mulai meragukan kredibilitas panduan ke depan dari The Fed.
BofA mengatakan bahwa USD memasuki rapat FOMC dalam kondisi lebih lemah setelah menghapus kenaikan pasca-October, dan pasar kini sepenuhnya memperkirakan pemotongan suku bunga 25 bp. BofA memperkirakan reaksi USD akan kecil hingga sedikit positif, dengan asumsi bahwa pemotongan suku bunga bersifat hawkish.
Mereka mengingatkan, penggerak pasar yang lebih penting kemungkinan muncul setelah FOMC, yakni data tenaga kerja Desember (16 Desember) dan CPI (18 Desember) yang bisa menutupi dampak keputusan kebijakan yang dibuat dalam kondisi “minim data.”
Yang lebih penting, lima pemotongan suku bunga sebelumnya di siklus ini, USD selalu berakhir datar atau lebih lemah dibanding mata uang euro. Pemangkasan suku bunga yang dovish kecil kemungkinan terjadi. Tapi jika itu terjadi, dampaknya akan sangat negatif bagi dolar AS.
Leave a Reply