Greenback bergerak menguat versus major currencies di awal perdagangan sesi New York pada Selasa (9/5). Namun, penguatannya sejauh ini masih terbatas, dimana investor cenderung berhati-hati menjelang data inflasi AS yang akan dirilis besok atau Rabu (10/5).
Hingga pukul 21:10 WIB, Indeks Dolar AS yang mengukur kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya terpantau menguat 0.30 persen di kisaran level 101.69.

Pada chart Daily, Indeks Dolar AS (DXY) tampak cenderung bergerak sideways dalam beberapa pekan terakhir, dengan bias dalam jangka pendek yang negatif. DXY masih bergerak di bawah kurva MA-50 dan indikator RSI juga berada diteritori negatif.
Data inflasi AS yang akan dirilis Rabu menjadi fokus investor pada pekan ini. Data itu diperkirakan berdampak tinggi mempengaruhi pasar, setelah data tenaga kerja AS yang lebih kuat dari ekspektasi yang dirilis Jumat pekan lalu.
Analis MUFG mengatakan, setiap perubahan kebijakan Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) harus ditimbang dengan latar belakang gejolak yang terjadi baru-baru ini di sektor perbankan AS. Ditambah dengan kebuntuan politik di Washington atas penyelesaian plafon utang pemerintah federal untuk menghindari default (gagal bayar).
“Secara keseluruhan, data-data ekonomi menjadi ukuran bahwa belum ada kesepakatan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut meskipun kami setuju dengan penetapan harga pasar bahwa ada rintangan yang lebih tinggi sekarang terutama dengan kebuntuan plafon utang AS yang akan datang,” ujar analis MUFG lebih lanjut.
Leave a Reply