Category: Analisa Fundamental
-

Credit Agricole: The Fed Akan Bersikap Hati-hati pada Pertemuan FOMC Januari
Analis Credit Agricole (grup perbankan internasional asal Perancis) mengatakan pada Senin (27/1) bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mengambil sikap berhati-hati pada rapat/pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) periode Januari. Notulen rapat tersebut akan diumumkan Kamis (30/1) dini hari pukul 02:00 WIB. Beberapa hal yang menjadi pertimbangannya, antara lain adalah: Dari beberapa hal […]
-

Danske Bank: EUR/USD Masih Bearish dalam Jangka Panjang, Berisiko Bullish dalam Jangka Pendek
Analis Danske Bank mengatakan kemarin (Senin 7/1/2025) bahwa pasangan mata uang EUR/USD berisiko bullish dalam jangka pendek. Namun, secara teknikal strategis dalam jangka panjang, mereka akan tetap mencari posisi sell. Berikut di bawah ini adalah beberapa hal yang menjadi perhatian Danske Bank: Dari dua hal tersebut di atas, analis Danske Bank memperkirakan kemungkinan naiknya EUR/USD […]
-

Dolar Terkoreksi Jelang Libur Thanksgiving, Pasar Khawatir Perang Tarif
Dolar AS ditutup melemah para perdagangan Rabu (27/11), setelah investor mencerna serangkaian data ekonomi yang menggarisbawahi ketahanan ekonomi AS. Sementara itu, sebagian besar investor sedang mempertimbangkan risiko, mengingat bahwa Presiden terpilih Donald Trump akan memulai perang tarif yang tidak akan dimenangkan oleh siapa pun. Koreksi pada hari Rabu berhasil menghambat reli dolar belakangan ini. Kemungkinan […]
-

Morgan Stanley: Emas Spot Diperkirakan Berada Tak Jauh dari Kisaran 2.700 Sampai Q1 2025
Analis Morgan Stanley (MS) memperkirakan bahwa emas spot akan berkonsolidasi tak jauh dari kisaran 2.700 sampai dengan Q1 (kwartal I) 2025. Berikut di bawah ini adalah alasan-alasannya: Dari beberapa hal tersebut di atas, analis MS memperkirakan, kenaikan harga emas yang kuat pada tahun 2024 kemungkinan telah mencapai puncaknya, dengan harga yang akan cenderung stabil pada […]
-

Morgan Stanley: Dolar AS Masih Berpeluang Perpanjang Reli
Analis Morgan Stanley (MS) mengatakan, dolar telah diuntungkan oleh hasil pemilihan umum belakanhan ini, dan diperkirakan akan ada lebih banyak penguatan di masa mendatang saat pemerintahan Trump mulai memberlakukan kebijakan-kebijakan yang diusulkannya. “Hasil akhir dari pemilu AS belum dikonfirmasi, tetapi tampaknya masuk akal bagi kami untuk berpikir bahwa kemenangan Partai Republik tampaknya mungkin terjadi,” ucap […]
-

ANZ Bank: USD/JPY Sedang Menuju 155.00, Tapi Waspadai Langkah BoJ
Analis ANZ (The Australia and New Zealand Banking Group Limited) mengatakan bahwa USD/JPY saat ini terlihat sedang bergerak mendekati level resistance 155.00, ditopang oleh sentimen “Trump trade” dan naiknya imbal hasil (yield) obligasi AS. Namun, mereka juga mewaspadai kemungkinan yang lain, yakni USD/JPY belum tentu mampu naik menembus 155.00 apabila Bank of Japan (bank sentral […]
-

Ketidakpastian Pilpres AS Dorong Harga Emas Spot ke Rekor Tertinggi
Emas spot melonjak semalam, menyusul hasil jajak pendapat terbaru yang menunjukkan semakin ketatnya persaingan antara kandidat Donald Trump dengan Kamala Harris dalam pilpres AS yang akan digelar 5 November. Hal itu ditambah dengan data data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang dirilis semalam. Data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS itu menunjukkan bahwa […]
-

Jelang FOMC Pekan Depan, Data Ekonomi AS Minggu Ini Bisa Jadi Penentu
Menjelang rapat/pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) yang dijadwalkan pada 6-7 November, analis dan pelaku pasar berpendapat bahwa data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini bisa menjadi penentunya. Seperti diketahui, minggu ini sejumlah data AS akan dirilis, antara lain adalah ADP & GDP (Rabu), Core PCE Price Index & Jobless Claims (Kamis), NFP & […]
-

BofA: USD Reli 3 Pekan Beruntun, Tapi Waspadai Aksi Jual Dolar
Analis BofA (Bank of America Corp.) hampir senada dengan analis UBS (Union Bank of Switzerland) tentang reli dolar AS belakangan ini. Tapi dari perspektif yang mungkin agak berbeda. UBS berpendapat bahwa faktor utama yang mendukung dolar adalah sentimen “Trump Trade”. Sementara, analis BofA menyoroti faktor-faktor lain selain sentimen tersebut. Namun, analis dari kedua institusi itu […]

