The Fed Naikkan Suku Bunga, Tapi Indeks Dolar AS Melemah pada Akhir Perdagangan Sesi New York

Sesuai dengan perkiraan pasar secara luas, Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga 25 basis poin ke level 5,25%-5,5% pada pertemuan kebijakan Rabu (26/7) waktu setempat, atau Kamis (27/7) dini hari (WIB). Ini merupakan level suku bunga yang tertinggi dalam 16 tahun terakhir atau sejak krisis finansial tahun 2007-2009.

Pada akhir perdagangan sesi New York, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD versus beberapa mata uang utama lainnya, ditutup melemah 0.26%.

Inflasi yang tinggi masih menjadi alasan The Fed untuk menaikkan suku bunga. Kenaikan ini menjadi kenaikan yang ke-11 dari 12 rapat/pertemuan. Sehingga, The Fed masih membuka opsi untuk kembali menaikkan suku bunga, dengan memperlajari terlebih dahulu data-data ekonomi penting yang akan dirilis berikutnya.

Dalam konferensi pers yang digelar dini hari tadi (WIB), Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan: “setiap keputusan kebijakan di masa depan akan dibuat berdasarkan pertemuan demi pertemuan dan bahwa dalam lingkungan saat ini, pejabat hanya dapat memberikan panduan terbatas tentang kebijakan moneter selanjutnya.”

“Sangat mungkin bahwa kami akan kembali menaikkan tingkat suku bunga pada pertemuan September jika memang data-data ekonomi memerlukan tindakan itu. Saya juga akan mengatakan bahwa mungkin kami akan memilih untuk menahan suku bunga tetap stabil, jika hal itu adalah kebijakan yang dinilai tepat.” tambah Powell.


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *