Menjelang rilis data penjualan ritel (Retail Sales) dan produksi industrial (Industrial Production) AS yang akan diumumkan di sesi New York malam ini (pukul 15:30 & 20:15 WIB) pada Selasa (16/5), analis ING (perusahaan perbankan dan jasa keuangan multinasional yang berkantor pusat di Amsterdam) menyampaikan pendapatnya seperti di bawah ini:
“Kami memperkirakan potensi kenaikan penjualan ritel AS yang didukung oleh angka penjualan mobil yang kuat di bulan April. Namun, produksi industri mungkin terhambat oleh penurunan produksi yang ditunjukkan pada survei manufaktur, dan harga energi yang lebih rendah membatasi kenaikan ekstraksi minyak dan gas. Dari semua rilis data AS pekan ini, klaim pengangguran (Unemployment Claims) mungkin berdampak signifikan terhadap ekspektasi suku bunga, meskipun pidato beberapa pejabat The Fed juga diperkirakan memiliki pengaruh (terhadap sentimen pasar).”
“(Sementara itu) keberlanjutan Dolar AS juga akan terkait dengan masih buntunya negosiasi plafon hutang (antara pemerintah federal dengan kongres/DPR AS) dan aliran pergerakan safe-haven.”
“Tekanan balik terhadap ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS dapat menawarkan beberapa dukungan terhadap dolar, tetapi ini mungkin bersifat sementara. Dolar saat ini dipertahankan oleh ketidakpastian plafon utang yang sedang berlangsung di Washington. Kami percaya bahwa, kecuali ada kemajuan yang signifikan dalam negosiasi (plafon hutang AS), kekhawatiran investor mungkin akan terus meningkat dan hal ini mendukung dolar.”
Leave a Reply