Rupiah terpuruk di awal perdagangan November, Rabu (1/11). Pergerakannya sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia yang juga tertekan di hadapan Dolar AS, menjelang pengumuman kebijakan Federal Reserve yang akan digelar dini hari nanti atau Kamis (2/11) pukul 01:00 WIB.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 51 poin atau 0,32% ke posisi Rp 15.935,5 per Dolar AS.
Hingga pukul 15.00 WIB, Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah ditutup anjlok 0,47%. Disusul, Baht Thailand dan Rupiah yang turun masing-masing 0,32% terhadap Dolar AS.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjungkal tajam hari ini, seiring aksi jual investor asing yang membukukan net sell senilai sekitar Rp 1,09 triliun di seluruh pasar.
IHSG ditutup anjlok 109,79 poin atau 1,63% ke level 6.642,41 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume perdagangan saham di BEI hari ini mencapai 24,86 miliar saham dengan total nilai Rp 11,42 triliun. Sebanyak 450 saham bergerak melemah. Hanya 135 yang menguat. Sedangkan, 165 saham lainnya stagnan.
Top gainers LQ45 hari ini:
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) 3,72%
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 3,33%
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) 3,14%
Top losers LQ45 hari ini:
- PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) -14,32%
- PT Indika Energy Tbk (INDY) -11,85%
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) -9,33%
Leave a Reply