Rupiah melonjak di awal pekan, Senin (6/11), sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia yang juga menguat terhadap Dolar AS.
Sejumlah pengamat mengatakan, Dolar AS masih tertekan oleh spekulasi yang berkembang bahwa suku bunga acuan Federal Reserve telah mencapai puncaknya. Hal ini mendorong risk appetite atau sentimen positif terhadap aset berisiko.
Berdasarkan data Bloomberg, niai tukar rupiah di pasar spot ditutup terapresiasi 188,50 poin atau 1,20% ke posisi Rp 15.539 per Dolar AS.
Hingga pukul 15.00 WIB, Won Korea Selatan memimpin penguatan di Asia setelah ditutup naik tajam 1,88%. Diikuti, Ringgit Malaysia yang melesat 1,64% terhadap Dolar AS.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menguat signifikan, seiring aksi beli investor asing yang membukukan net buy atau beli bersih saham senilai sekitar Rp 269,34 miliar di seluruh pasar.
IHSG ditutup naik 89,98 poin atau 1,33% ke 6.878,83 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume perdagangan saham di BEI hari ini mencapai 27,94 miliar saham dengan total nilai Rp 10,14 triliun. Sebanyak 308 saham bergerak menguat, 213 melemah dan 237 saham stagnan.
Top gainers LQ45 hari ini:
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) 8,57%
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) 8,06%
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) 4,88%
Top losers LQ45 hari ini:
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) -3,10%
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) -1,88%
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) -1,67%
Leave a Reply