Mata uang di kawasan Asia kompak melemah di hadapan Dolar AS di awal perdagangan Senin (13/11). Pernyataan hawkish Ketua The Fed Jerome Powell pada Kamis (9/11) masih membebani mata uang Asia.
Sementara itu, investor cenderung “wait and see” menjelang rilis data inflasi (CPI) AS yang dijadwalkan Selasa (14/11). Data ini diperkirakan berdampak tinggi mempengaruhi sentimen.
Ekonom independen memperkirakan bahwa CPI (Consumer Price Index) AS akan mengalami penurunan untuk periode Oktober 2023, baik secara bulanan maupun tahunan.
Sejauh ini, banyak investor yang berpendapat bahwa suku bunga AS telah mencapai puncaknya setelah The Fed mempertahankan suku bunga pinjaman tetap stabil minggu lalu.
Ini mendorong spekulasi bahwa siklus pengetatan moneter bank sentral AS telah berakhir dan sempat mendorong reli aset-aset berisiko hingga perdagangan Kamis kemarin.
Pandangan investor tersebut tercermin pada perangkat CME FedWatch, di mana 85,9% pelaku pasar meyakini bahwa The Fed akan kembali menahan suku bunganya di 5,25%-5,5% pada pertemuan Desember 2023.
Leave a Reply