Rupiah terjungkal pada perdagangan Rabu (10/1/2024), sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia yang juga tertekan di hadapan Dolar AS.
Investor tampaknya semakin berhati-hati menjelang data inflasi AS yang akan dirilis besok, sehingga tidak tertarik untuk menyimpan aset berisiko.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 49,50 poin atau 0,32% ke posisi Rp 15.569,5 per Dolar AS.
Hingga pukul 15:00 WIB, Pesso Filipina mencatat pelemahan terdalam yakni 0,44%, disusul Won Korea yang melemah 0,34% terhadap Dolar AS.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit dari penurunan yang tajam kemarin, seiring aksi beli investor asing yang membukukan net buy senilai sekitar Rp 85,86 miliar di seluruh pasar.
IHSG naik 27,09 poin atau 0,38% ke level 7.227,29 pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume perdagangan saham di BEI hari ini mencapai 18,50 miliar saham dengan total nilai Rp 9,30 triliun. Sebanyak 273 saham menguat, 243 melemah dan 249 saham stagnan.
Top gainers LQ45 hari ini:
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 3,60%
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 3,24%
- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 2,95%
Top losers LQ45 hari ini:
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) -5,21%
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) -2,55%
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) -1,59%
Leave a Reply