Rupiah berlanjut menguat pada hari ini, Selasa (23/5). Sementara, pergerakan mata uang di kawasan Asia terpantau bervariasi terhadap Dolar AS, di tengah kekhawatiran akan perkembangan negosiasi plafon utang (debt-ceiling) antara pemerintah federal AS dengan kongres dan DPR.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terapresiasi 15 poin atau 0,10% ke level Rp 14.875 per Dolar AS.
Hingga pukul 16.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung beragam. Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah ditutup menguat 0,45%. Berikutnya, yen Jepang yang menguat 0,2%. Peso Filipina ditutup menguat 0,17% dan dolar Singapura naik 0,13%.
Sebaliknya, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah merosot 0,63%. Disusul, ringgit Malaysia yang melemah 0,44%. Kemudian, yuan China turun 0,24% dan dolar Taiwan ditutup melemah 0,18% terhadap Dolar AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga sejalan dengan pergerakan rupiah pada hari ini, meskipun dengan kenaikan yang tipis. IHSG bertambah 7,03 poin atau 0,10% ke posisi 6.736,68 pada akhir perdagangan, ditopang kenaikan tujuh indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sektor yang naik paling tinggi adalah transportasi, yakni 1,43%. Diikuti, sektor barang konsumer non primer 1,37% dan sektor perindustrian yang naik 0,39%.
Total volume perdagangan saham di BEI hari ini mencapai 17,90 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,74 triliun. Sebanyak 260 saham menguat, 263 melemah dan 217 saham jalan di tempat.
Top gainers LQ45 hari ini:
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 7,91%
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) 3,56%
- PT United Tractors Tbk (UNTR) 2,62%
Top losers LQ45 hari ini:
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) -6,91%
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) -6,15%
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -4,35%
Leave a Reply