Rupiah lesu pada hari ini Rabu (24/5). Sedangkan, pergerakan mata uang lainnya di kawasan Asia cenderung beragam, menjelang notulen FOMC yang akan digelar tengah malam nanti atau Kamis (25/5) dini hari pukul 01:00 WIB.
Sejumlah pengamat mengatakan, pergerakan mata uang Asia masih dibayangi ketidakpastian plafon utang (debt ceiling) pemerintah federal AS. Pernyataan beberapa pejabat The Fed yang bernada hawkish juga turut mempengaruhi.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa transaksi berjalan kembali mencatat surplus yang didukung oleh surplus neraca perdagangan barang yang tetap tinggi. Pernyataan bank sentral Indonesia itu setidaknya mampu menahan agar mata uang Garuda tidak terjungkal lebih tajam.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 25 poin atau 0,17% ke posisi Rp 14.900 per Dolar AS.
Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung bervariasi terhadap Dolar AS. Won Korea Selatan melemah paling dalam setelah ditutup merosot 0,39%. Di sisi lain, baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah terapresiasi 0,1%.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau lagi hari ini. IHSG ditutup naik 9,12 poin atau 0,14% ke level 6.745,8 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume transaksi di BEI mencapai 18,56 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,68 triliun. Sebanyak 230 saham menguat, 273 melemah dan 231 stagnan.
Top gainers LQ45 hari ini:
- PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) naik 5,95%
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) naik 2,97%
- PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) naik 2,82%
Top losers LQ45 hari ini:
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 3,77%
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun 3,33%
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) turun 3,03%
Leave a Reply