Di awal, tampaknya, USD telah mencapai level puncaknya, terutama dengan mendinginnya data ekonomi AS dan persiapan The Fed untuk melangkah ke siklus pelonggaran moneter.
Namun, selama sebulan terakhir, perubahan signifikan dalam politik AS telah mengubah ekspektasi pasar. Ini menyalip pengaruh The Fed terhadap pergerakan dolar AS.
Analis Macquarie Bank berpendapat, perkembangan politik baru-baru ini dan meningkatnya peluang Donald Trump terpilih sebagai presiden AS, telah membuat investor kembali memperhitungkan skenario alternatif.
Seperti diketahui pada era kepemimpinan presiden Trump sebelumnya, ia memberlakukan tarif impor yang tinggi, terutama terhadap barang-barang dari Tiongkok.
Sehingga, setiap pelemahan USD yang dipicu oleh kebijakan The Fed saat ini diperkirakan akan berlangsung singkat dan dangkal, terutama yang mempengaruhi pasangan mata uang yang sensitif terhadap suku bunga, misalnya USD/JPY.
Berikut di bawah ini adalah skenario yang dibuat oleh Macquarie:
Kemenangan Partai Demokrat:
Skenario ini kemungkinan akan mengakibatkan pelemahan USD secara luas, didorong oleh penurunan suku bunga The Fed.
Kemenangan Trump:
Skenario ini dapat berdampak signifikan pada pasar mata uang. Tarif AS yang lebih tinggi untuk barang impor dari Tiongkok dapat membuat CNY terdepresiasi 5%, mendorong USD/CNY ke 7,50 sebelum hari pelantikan pada tanggal 20 Januari.
AUD/USD berisiko turun ke 0.6400 sebagai dampaknya. Sementara, EUR/USD berisiko jatuh ke kisaran 1.0600 pada bulan Desember dan 1.0500 pada pertengahan 2025 jika tarif global AS dan potensi pemangkasan suku bunga yang lebih dalam oleh European Central Bank (ECB) terwujud.
Leave a Reply