Secara mengejutkan, Jepang mencatatkan angka pengangguran yang terendah di bulan April. Namun, Bank of Japan (BoJ/bank sentral Jepang) tampaknya juga mencermati bahwa penurunan angka pengangguran tidak mendorong inflasi yang dibutuhkan untuk menarik diri dari Yield Curve Control (YCC).
Analis dari Credit Agricole (bank swasta yang bermarkas di Perancis dan salah satu yang terbesar di Eropa) mengatakan:
“BoJ kemungkinan masih akan mempertahankan sikap dovish-nya (dalam jangka pendek). Ini karena pernyataan terbaru Gubernur BoJ, Kazuo Ueda, yang mengatakan bahwa bank sentral akan melanjutkan pembelian Japanese Government Bonds (JGBs) jangka panjang karena target inflasi yang belum tercapai secara berkelanjutan. Namun, Ueda juga mengantisipasi inflasi yang diperkirakan akan melambat pada paruh kedua tahun 2023.”
“Sementara itu, pelemahan JPY terhadap USD, dengan USD/JPY yang bergerak tak jauh dari kisaran level 140.00, Hal ini kemudian mendorong Menteri Keuangan Shun’ichi Suzuki meningkatkan level intervensi verbalnya. Kemungkinan masih akan ada level intervensi yang lebih tinggi untuk mengekang kelemahan JPY. Ini menunjukkan ruang lingkup yang berkembang untuk tindakan tersebut di masa depan.”
Leave a Reply