Analis Goldman Sachs (GS) mengatakan bahwa ada tiga alasan untuk tetap mencari posisi buy (dalam jangka menengah hingga jangka panjang).
Yang pertama, adalah pembelian emas (fisik) oleh banyak bank sentral secara global.
Volume pembelian itu telah mencapai hampir tiga kali lipat sejak pertengahan 2022. Ini terutama didorong oleh sanksi ekonomi AS (terhadap sejumlah negara), dan utang luar negeri.
Yang kedua, adalah ekspektasi siklus pemangkasan suku bunga Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed).
Pasar memperkirakan bahwa The Fed akan segera memulai pemangkasang suku bunga, dimana hal ini akan menarik modal (investor Barat) yang sebagian besar tidak ikut serta dalam reli emas baru-baru ini. Masuknya modal tersebut diperkirakan dapat mendong harga emas (di pasar spot) naik lebih tinggi.
Yang ketiga, investor global masih menganggap emas berfungsi sebagai alat lindung nilai yang berharga terhadap ketidakpastian geopolitik, termasuk tarif perdagangan, risiko yang terkait dengan kebijakan Fed, dan kekhawatiran atas utang nasional. Perannya sebagai aset safe haven menjadi semakin relevan di masa ketidakpastian.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, analis GS memperkirakan emas spot akan mampu mencapai $2.700 per troy ons pada awal 2025.
Leave a Reply