Kurs rupiah anjlok di awal pekan, Senin (7/10), menyusul data ekonomi Indonesia yang menunjukkan turunnya cadangan devisa (cadev) RI pada periode September.
Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa cadev per akhir September adalah sebesar US$ 149,3 miliar, turun US$ 0,3 miliar dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Agustus lalu, cadev mencapai US$150,2 miliar, merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 201,50 poin atau 1,30% ke posisi Rp 15.686,5 per dolar AS.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil parkir di zona hijau, meskipun investor asing membukukan net sell senilai sekitar Rp 796 miliar di seluruh pasar.
IHSG naik tipis 8,04 poin atau 0,11% ke level 7.504,13 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume perdagangan saham di BEI hari ini mencapai 24,81 miliar saham dengan total nilai Rp 11,40 triliun. Sebanyak 315 saham menguat, 240 melemah dan 241 saham jalan di tempat.
Top gainers LQ45:
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) 25,22%
- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) 4,69%
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 4,61%
Top losers LQ45:
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) -2,35%
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) -1,77%
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) -1,67%
Leave a Reply