Rupiah lesu di awal pekan hari ini, Senin (12/6). Sedangkan, pergerakan mata uang di kawasan Asia cenderung bervariasi terhadap USD, di tengah kewaspadaan investor menjelang rilis data inflasi AS dan pengumuman kebijakan Federal Reserve pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terdepresiasi 22,5 poin atau melemah 0,15% ke posisi Rp 14.862,5 per Dolar AS.
Hingga pukul 15:00 WIB tadi sore, won Korea Selatan memimpin penguatan mata uang Asia setelah naik 0,27%. Diikuti, dolar Singapura yang terapresiasi 0,11%.
Sebaliknya, yuan China menjadi mata uang yang paling lemah setelah tertekan 0,17%. Diikuti rupiah dan kemudian disusul Ringgit Malaysia yang melemah 0,09%.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melanjutkan kinerja yang positif di awal pekan ini. IHSG naik 28,35 poin atau 0,42% ke level 6.722,37 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume transaksi di BEI mencapai 21,43 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 9,24 triliun. Sebanyak 291 saham menguat, 238 melemah dan 220 saham stagnan.
Top gainers LQ45 hari ini:
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 8,33%
- PT Timah Tbk (TINS) 4,84%
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) 4,44%
Top losers LQ45 hari ini:
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) 8,04%
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) -2,41%
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) -2,36%
Leave a Reply