Rupiah mencatat kinerja yang buruk di awal pekan, Senin (19/6). Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia yang juga tertekan di hadapan Dolar AS, menjelang testimoni Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu (21/6) dan Kamis (22/6) minggu ini.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terdepresiasi 54,5 poin atau 0,36% ke posisi Rp 14.994,5 per Dolar AS.
Hingga pukul 15:00 WIB, Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup anjlok 0,71%. Disusul, Yuan China yang turun 0,42%. Berikutnya, Dolar Taiwan ditutup melemah 0,39% dan baht Thailand yang turun 0,33% terhadap Dolar AS.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga lesu pada hari ini, di tengah aksi jual investor asing yang mencatatkan net sell senilai sekitar Rp 408,98 miliar di seluruh pasar.
IHSG ditutup turun 12,48 poin atau 0,19% ke 6.686,05 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Total volume perdagangan saham di bursa hari ini mencapai 18,26 iliar saham dengan total nilai Rp 7,51 triliun. Sebanyak 254 saham menguat, 269 melemah dan 218 saham stagnan.
Top gainers LQ45 hari ini:
- PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 3,94%
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) 2,83%
- PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) 2,50%
Top losers LQ45 hari ini:
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) -2,65%
- PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) -2,60%
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) -2,59%
Leave a Reply