Greenback bergerak relatif cukup stabil versus major currencies. Meski ada kecenderungan menguat, sejauh ini masih dengan rentang yang terbatas, di tengah minimnya katalis atau data ekonomi penting pada perdagangan Senin (22/5/2023).
Sementara itu, pelaku pasar tampaknya mengambil sikap wait and see, menjelang data Purchasing Manager’s Index (PMI Zona Euro, Inggris dan AS, yang akan dirilis Selasa (23/5).
Hingga pukul 22:01 WIB, Indeks Dolar AS yang mengukur kinerja USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya terpantau menguat 0.14% di kisaran level 103.34.
Grafik Daily menunjukkan, bahwa outlook dalam jangka pendek masih bertendensi bullish. Indeks Dolar bergerak di atas kurva MA-50 dengan indikator RSI yang berada di wilayah positif.
Perhatian investor saat ini juga tertuju pada negosiasi plafon utang (debt ceiling) antara pemerintah federal AS dengan kongres dan DPR.
Dolar AS sempat terkoreksi pada Jumat (19/5) pekan lalu setelah ada prospek yang positif dari negosiasi kenaikan plafon utang AS, untuk menghindari risiko default yang berdampak negatif, tidak hanya bagi ekonomi AS, tapi juga akan mempengaruhi ekonomi global.
Tapi negosiasi itu tiba-tiba gagal karena anggota Partai Republik mengundurkan diri dari pertemuan.
Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy dijadwalkan akan bertemu pada hari ini. Namun, kompromi harus dibuat dan ini bisa mendatangkan lebih banyak lagi kebuntuan yang akan terjadi sebelum awal Juni, yang menjadi batas waktu bagi Departemen Keuangan AS untuk membayar utang dan biaya-biaya lainnya.
Leave a Reply