Aksi penghindaran risiko (risk aversion) sempat melanda pasar di awal perdagangan hari ini, Jumat (19/4), menyusul memanasnya tensi konflik Timur Tengah setelah Israel dikabarkan menyerang Iran. Kabar tersebut tidak hanya berdampak pada pasar finansial, tapi juga pasar saham global.
Namun, risk aversion yang biasanya mendukung USD, rupanya tidak bertahan lama. Euro malah berbalik menguat terhadap dolar. Sementara, Indeks Dolar AS (DXY) berbalik melemah. Akan tetapi, dengan range yang masih terbatas, dimana investor tampaknya merasa perlu menggali informasi lebih dalam terkait dengan krisis geopolitik TimTeng.
Hingga pukul 22:56 WIB, DXY terpantau melemah 0.08% di kisaran level 106.07.
Pada chart Daily, meskipun DXY melemah di sesi New York hari ini, namun outlook-nya tetap positif.
Untuk pekan berikutnya, selain krisis TimTeng yang terus mendapat perhatian pasar, beberapa data penting lainnya juga akan dinantikan investor. Antara lain, data PMI zona euro, Inggris dan AS. Selain itu, data inflasi yang jadi acuan utama The Fed, yakni PCE Price Index, juga akan dirilis.
Leave a Reply